![]() |
Bekam Malang - Peranan Bekam dalam pengobatan diabetes |
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat sehat... Semoga kita selalu diberi nikmat sehat oleh Allah dan selalu bersyukur. Aamiin 🤲
Bekam| Bekam Sunnah | Bekam basah | Bekam Pria | Bekam Malang | Bekam Malang Kota | Bekam Panggilan | Bekam datang ke rumah | Diabetes | Diabetes Melitus | Penyakit Gula | Gula darah | Gula darah tinggi | Kencing manis
Pada kesempatan kali ini coba kita ulas tentang penyakit kronis dan degeneratif yaitu diabetes melitus atau kencing manis. Penyakit ini banyak diderita oleh masyarakat dikarenakan pola makan yang kurang sehat atau lebih spesifik suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula, serta kurang berolahraga.
Bisakah diabetes melitus sembuh? InsyaAllah bisa, dengan menggunakan metode pengobatan tertentu dan dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman.
➡️ Pengertian Diabetes
Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis, yang sering disebut hanya diabetes, adalah sekelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi selama periode waktu yang lama.
Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
Gula yang berada di dalam darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.
Insulin adalah hormon yang bertugas untuk membantu penyerapan glukosa dalam sel-sel tubuh untuk diolah menjadi energi, sekaligus menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.
Apabila terjadi gangguan pada insulin, seseorang berisiko tinggi mengalami diabetes. Diabetes dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
- Kurangnya produksi insulin oleh pankreas
- Gangguan respons tubuh terhadap insulin
- Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin
Apabila kondisi ini diabaikan dan kadar gula darah dibiarkan tinggi tanpa dikendalikan, diabetes bisa melahirkan berbagai komplikasi membahayakan.
➡️ Jenis-jenis diabetes melitus
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerusakan sel-sel yang memproduksi hormon insulin di dalam pankreas. Akibatnya, tubuh kekurangan insulin. Kurangnya produksi insulin dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Biasanya gejala penyakit gula ini lebih sering terdeteksi pada usia yang lebih muda, terutama pada masa kanak-kanak atau remaja.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Kondisi lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berumur di atas 30 tahun.
Kondisi ini biasanya terjadi karena kemampuan produksi insulin yang melemah atau berkurangnya kemampuan tubuh dalam merespons insulin. DM tipe 2 umumnya terjadi karena masalah gaya hidup.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun bayinya jika tidak diobati. Jika ditangani cepat dengan baik, penyakit gula ini biasanya sembuh total setelah melahirkan.
➡️ Faktor risiko diabetes
Seseorang akan lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko berikut:
- Berusia 4–7 tahun atau 10–14 tahun
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1
- Menderita penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
- Menderita penyakit autoimun, seperti penyakit Grave, penyakit Hashimoto, dan penyakit Addison
- Mengalami cedera pada pankreas akibat infeksi, tumor, cedera, kecelakaan, atau efek samping setelah operasi besar
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan faktor-faktor berikut:
- Berusia lebih dari 45 tahun
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2
- Jarang beraktivitas fisik atau berolahraga
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Menderita prediabetes
- Menderita kolesterol tinggi
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
➡️ Gejala Diabetes
Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
- Sering merasa haus atau sangat lapar
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Penurunan massa otot
- Pandangan kabur
- Urine mengandung keton
- Tubuh mudah lelah dan lemas
- Luka menjadi lebih sulit sembuh
- Mudah mengalami infeksi, seperti di gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang juga bisa dialami penderita diabetes, antara lain:
- Mulut kering
- Gatal-gatal di kulit
- Disfungsi ereksi atau impotensi
- Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki
- Hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan
- Bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) yang menjadi tanda resistensi insulin
➡️ Apa saja penyebab diabetes?
Sebelum mengetahui penyebab diabetes, Anda perlu tahu bagaimana glukosa diproses oleh tubuh. Glukosa sangat penting untuk tubuh karena bekerja sebagai sebagai sumber energi bagi sel-sel, jaringan, dan organ tubuh, terutama otak.
Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan, sebagian akan digunakan oleh sel-sel tubuh dan sebagian disimpan sebagai cadangan energi di dalam hati (liver). Jenis glukosa yang disimpan di hati disebut dengan glikogen.
Jika Anda belum makan, otomatis kadar gula darah akan rendah. Untuk mencegah hal tersebut, liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan menyeimbangkan kadar gula darah tetap normal.
Penyebab pasti diabetes melitus baik tipe 1 atau 2 belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli dari American Diabetes Association menduga bahwa tingginya kadar gula dalam darah yang menyebabkan beberapa jenis penyakit diabetes disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Kondisi autoimun
Kondisi autoimun yang menyebabkan diabetes melitus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas menghasilkan hormon insulin.
Hormon insulin berperan penting dalam penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Ketika terjadi gangguan pada pankreas, produksi insulin bisa berkurang atau bahkan terhenti. Alhasil, kadar gula dalam darah meningkat karena tanpa bantuan insulin glukosa tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh dengan baik.
2. Resistensi insulin
Kencing manis terjadi karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh tidak merespons insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
Resistensi insulin sendiri membuat sel tubuh tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah menjadi energi. Hal ini memberi sinyal bahwa tubuh kekurangan gula, sehingga memecah kembali glikogen.
Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk dan menyebabkan kadar gula darah tinggi, atau disebut hiperglikemia.
➡️ Komplikasi Diabetes
Diabetes menimbulkan berbagai komplikasi, baik yang terjadi mendadak (akut) maupun dalam jangka panjang (kronis). Komplikasi akut yang dapat terjadi pada penderita diabetes adalah ketoasidosis diabetik dan hyperosmolar hyperglycemic syndrome (HHS).
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah:
- Stroke
- Penyakit jantung
- Gagal ginjal kronis
- Neuropati diabetik
- Gangguan penglihatan
- Katarak
- Depresi
- Demensia
- Gangguan pendengaran
- Frozen shoulder
- Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh
- Kerusakan kulit atau gangrene akibat infeksi bakteri dan jamur, termasuk bakteri pemakan daging
Diabetes akibat kehamilan juga dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan bayi, contohnya adalah preeklamsia. Sementara itu, beberapa komplikasi yang dapat muncul pada bayi adalah:
- Keguguran
- Kelahiran prematur
- Kelebihan berat badan saat lahir
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
- Penyakit kuning
- Peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 setelah dewasa
➡️ Pencegahan Diabetes
Cara mencegah penyakit kencing manis bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti:
1. Miliki berat badan ideal
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Menjalani diet (pola makan) rendah kalori dan lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik untuk mencegah diabetes.
2. Banyak makan buah dan sayur
Dengan makan sayur dan buah-buahan segar setiap hari, Anda dapat mengurangi risiko terjangkit penyakit kencing manis.
3. Mengurangi konsumsi gula
Untuk menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi gula, tapi bukan berarti Anda jadi antigula. Anda bisa mengganti gula pasir dengan pemanis rendah gula dan mengontrol asupan kalori sehari-hari.
4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk memaksimalkan pencapaian target berat badan ideal.
Selain keempat cara di atas, Anda mungkin juga bisa rutin periksa ke dokter atau melakukan cek gula darah sendiri di rumah apabila memiliki faktor-faktor yang membuat Anda berisiko. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mendeteksi dan mengantisipasi kencing manis.
➡️ Pengobatan Diabetes
- Suntik Insulin
- Obat²an
- Pola hidup sehat
➡️ Peranan Bekam dalam pengobatan diabetes
Sedikit cerita selama menerapi pasien, pasien dengan keluhan diabetes sangat banyak bercerita tentang keluhannya. Mudah capek, banyak kencing, sering harus, tidur tidak nyenyak dll. Banyak orang beranggapan kalau kulit mereka dilukai maka akan susah sembuh, tetapi itu terbantahkan dengan terapi yang kami lakukan, semua luka bekam sembuh dan tak berbekas.
Dengan rutin melakukan bekam, fungsi pankreas sebagai penghasil insulin berangsur lebih baik itu terlihat dari berkurangnya gejala-gejala diabetes yang dirasakan pasien.
Selain bekam, pasien juga harus menjaga pola hidup agar kadar gula dalam darah stabil. Konsultasi kepada terapis juga sangat penting untuk memantau perkembangan kesehatan pasien diabetes.
InsyaAllah BERMANFAAT 👍
KONSULTASI kesehatan Gratis ➡️ 0856.4673.9063
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
Bekam| Bekam Sunnah | Bekam basah | Bekam Pria | Bekam Malang | Bekam Malang Kota | Bekam Panggilan | Bekam datang ke rumah | Diabetes | Diabetes Melitus | Penyakit Gula | Gula darah | Gula darah tinggi | Kencing manis
0 komentar:
Posting Komentar